Jumat, 25 November 2011

SEMUSIM DI MATAMU

semusim terawal di matamu
menggodaku dengan bermacam pertanyaan mengesankan
nan menafsirkan acap kali ungkapan sebelum pernyataan
Semusim terlugu di matamu
menawarkan bermacam rindu sebelum kita saling tawar
nan menceritakan beribu puisi sebelum kita tuliskan
semusim terlucu di matamu
menghadiahi bermacam parodi di ujung bibir kita semalaman
nan mengajari berjuta nada sebelum kita mainkan

Semusim selama dimatamu tak sekalipun bermata angin
pun tak beriklim
hanya ada antara sejuk dan sesak saat merindu
semusim di matamu pun tak pernah mengenal kedalaman maupun perhitungan
hanya ada rasa tak berkesudahan untuk mengagumi indahmu, ungkapan tak berjumlah yang merajam hingga tak ada yang sempat kuungkapkan pada hatimu, relung tak berdasar yang memendam rasa yang konon bernama cinta.
Semusim di matamu



Tidak ada komentar:

Posting Komentar