Senin, 12 Desember 2011

Jangan lupa



Beliau hanya berharap jarak sedikit memberinya tempat
walau hanya sedetak kata tatap
dipelariannya beliau mencari-cari, mungkin ada sedikit celah dimana dia bisa mengirim pesan
atau barangkali sebuah kata sayang
beliau sering kali membuat lubang entah, mungkin saja ada yang menengok
sukur-sukur  mampir tak elak walau hanya mencicipi setetes air mata saja
tak henti dibuka-bukanya lembar perlembar buku beliau, karena ilmunya tinggal amnesia jarak
bahkan beliau lupa apa warna hujan dan matahari
tapi beliau begitu rapi dan tak pernah teledor dalam menyapa barang mencintai saja.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar